
Di tengah derasnya arus digitalisasi, Prodi D3 Teknologi Informasi Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) tampil sebagai kampus vokasi yang inklusif dan humanis. Di sinilah pendidikan tak lagi soal fisik, melainkan kesempatan yang merata untuk tumbuh dan berprestasi—termasuk bagi mahasiswa difabel.
Selain Fahrizal Bagas Rizky Prabowo, mahasiswa D3 Teknologi Informasi saat ini duduk disemester 4, ada sosok pendahulunya yang telah lulus 3 tahun lalu
Dwi Kusuma Wirawan: Lulus, Bangga, dan Langsung Diterima Kerja
Tak hanya Fahrizal, Prodi D3 Teknologi Informasi UNIMMA juga memiliki alumni difabel inspiratif: Dwi Kusuma Wirawan, lulusan tahun 2022 yang menyandang disabilitas pendengaran.
Selama kuliah, Dwi tampil sebagai pribadi yang percaya diri dan inklusif. Ia tak ragu menyampaikan bahwa dirinya tuli, baik dengan bahasa isyarat maupun melalui aplikasi teks di layar HP saat berkomunikasi. Senyum ramahnya dan sikap terbuka membuatnya mudah diterima oleh semua kalangan mahasiswa.
Bukan hanya aktif belajar, Dwi juga pernah menjabat sebagai Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) FORDA (Forum Ramah Difabel) UNIMMA. Di bawah kepemimpinannya, FORDA semakin aktif mengkampanyekan kesetaraan hak dan ruang ekspresi bagi mahasiswa difabel di kampus.
Dan membanggakan: setelah diwisuda, Dwi langsung diterima bekerja di PT. Ungaran Sari Garments, sebuah perusahaan besar bidang industri garmen di Jawa Tengah.
Kampus Ramah Difabel Bukan Sekadar Fasilitas, Tapi Budaya
UNIMMA menyadari bahwa menjadi kampus inklusif bukan hanya soal menyediakan fasilitas yang ramah untuk difabel. Lebih dari itu, budaya kampus yang menerima dan mendukung menjadi kunci kenyamanan belajar mahasiswa difabel.
Di Prodi D3 Teknologi Informasi, semangat ini diterjemahkan ke dalam pendekatan pembelajaran yang adaptif, empati dari dosen, hingga penguatan komunitas seperti FORDA yang terus mendorong inklusi.
“Kami percaya, semua mahasiswa punya potensi. Tinggal bagaimana kita sebagai institusi mendampingi mereka tumbuh,” ujar Andi Widiyanto, salah seorang dosen pemrograman.
Difabel Bukan Kurang, Tapi Berbeda dan Itu Kuat
Kisah Fahrizal dan Dwi adalah bukti bahwa keterbatasan fisik bukanlah batas akhir. Di UNIMMA, khususnya di Prodi D3 Teknologi Informasi, mahasiswa difabel tak hanya bisa kuliah, tapi juga bisa berprestasi, memimpin organisasi, dan meniti karier profesional.
Teknologi adalah jembatan. Inklusi adalah nafas. Dan UNIMMA terus berjalan bersama keduanya.
Jika Anda mencari tempat kuliah vokasi yang memberi ruang untuk semua, Prodi D3 Teknologi Informasi UNIMMA adalah jawabannya karena di sini, setiap langkah mahasiswa, tak peduli siapa mereka, dihargai, disemangati, dan disiapkan menuju masa depan.