
Di balik deretan perangkat komputer dan layar-layar coding yang sibuk, ada kisah inspiratif dari seorang mahasiswa difabel yang tengah menorehkan prestasi gemilang di Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA). Namanya Fahrizal Bagas Rizky Prabowo, mahasiswa semester 4 Program Studi D3 Teknologi Informasi Fakultas Teknik.
Meski memiliki keterbatasan fisik, Fahrizal mampu mempertahankan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3,6 hingga semester ini. Jika konsistensinya terjaga hingga lulus, ia akan menjadi mahasiswa difabel pertama UNIMMA yang lulus dengan predikat cumlaude.
“Lingkungan kampus ini sangat mendukung saya. Fasilitasnya ramah difabel, dosen-dosennya juga sabar dan terbuka,” tulisan yang muncul dilayar HP Fahrizal ketika ditanya soal pengalamannya di kampus.
Ramah Difabel Bukan Sekadar Slogan
Teknologi Informasi adalah bidang yang sering dianggap ‘tidak ramah’ bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik. Namun UNIMMA membuktikan sebaliknya. Dari jalur akses ram, ruang kelas inklusif, hingga metode pembelajaran hybrid yang fleksibel, semuanya dirancang untuk menjangkau semua mahasiswa, termasuk mereka yang difabel.
Di Program Studi D3 Teknologi Informasi sendiri, pendekatan pengajaran berbasis proyek dan pembimbingan personal menjadi kunci keberhasilan mahasiswa seperti Fahrizal. Dosen dan tenaga pendidik terlatih untuk memberi perhatian khusus tanpa mengurangi standar akademik yang ditetapkan.
Lebih dari Sekadar Angka IPK
Prestasi Fahrizal bukan hanya soal angka IPK. Ia juga aktif dalam komunitas IT kampus dan beberapa kali ikut serta dalam pelatihan dan lomba bidang pengembangan perangkat lunak. Ia membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang, tapi batu loncatan untuk membangun kekuatan baru.
Dekan Fakultas Teknik UNIMMA menyatakan, “Kami bangga memiliki mahasiswa seperti Fahrizal. Ia contoh nyata bahwa kampus inklusif bisa melahirkan lulusan unggul tanpa diskriminasi.”
Harapan untuk Masa Depan
Kisah Fahrizal adalah bukti bahwa dengan dukungan sistem pendidikan yang inklusif, mahasiswa difabel pun bisa meraih cita-cita tertinggi dalam dunia akademik. Bukan tidak mungkin, di masa depan, ia akan menjadi inspirasi bagi generasi difabel lainnya untuk berani menembus batas.
UNIMMA terus berkomitmen menciptakan ruang tumbuh yang setara bagi semua. Karena dalam dunia teknologi yang terus berubah, yang dibutuhkan bukan hanya otak cemerlang, tetapi juga hati yang terbuka.